Friday, September 2, 2011

Sa'i...

Salah satu dari rukun haji adalah SA'I. Sa'i adalah berjalan dimulai dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya, sebanyak 7 kali, yang berakhir di bukit Marwah. Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan juga dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali. Bagi yang berusia lanjut, bisa menggunakan kursi roda.

Jama'ah haji yang melakukan sa'i tidak wajib suci dari hadats besar ataupun hadats kecil, tetapi disunatkan suci dari hadats besar maupun hadats kecil.

Banyak sekali yang sering menanyakan tentang: 'Apakah disyaratkan untuk naik keatas bukit Safa atau Marwah pada waktu sa'i..??'... Jawabannya adalah TIDAK DISYARATKAN, tetapi jika keadaan memungkinkan bisa naik ke atas bukit Safa atau Marwah, sebliknya jika keadaan sulit maka cukup sampai di kaki bukit saja.

Bagi para pria/laki-laki disunatkan lari-lari kecil antara dula pilar hijau, sedangkan bagi wanita tidak disunatkan. Ini harus dipahami...

Tidak dianjurkan mengangkat kedua tangan sambil takbir menghadap Ka'bah ketika melakukan sa'i. Yang dianjurkan adalah mengangkat kedua tangan untuk berdo'a sambil menghadap Ka'bah.

Bagi orang yang sedang melakukan sa'i harus berhenti apabila datang waktu sholat wajib yang dilakukan berjama'ah dan kekurangannya bisa dilanjutkan setelah selesai sholat. Perlu diperhatikan disini bahwa TIDAK ADA sa'i sunnat.

Yang harus dilakukan setelah selesai mengerjakan sa'i adalah mencukur atau memotong rambut, atau sering disebut sebagai bertahallul.

Apabila para jama'ah haji merasa ragu-ragu dengan hitungan tawaf atau sa'i yang mereka lakukan, maka mereka harus berpegang pada hitungan yang lebih kecil.

Apabila jama'ah haji melakukan sa'i-nya mulai dari Marwah, maka sa'inya tidak batal tetapi harus menambah satu perjalanan lagi sehingga berakhir di Marwah.

Inilah sedikit hal tentang SA'I, semoga bisa memberikan sedikit manfaat.... Aamiin ya robbal alamiin...


by: imma.w.a.
Design and Planning Laboratory
Sakura-ku, Saitama-shi
JAPAN

Doa ibadah haji....

Doa Ihram

Doa niat haji

Doa niat ibadah umrah

Doa masuk kota Makkah

Doa masuk kota Madinah

Doa ketika melihat Ka'bah

Doa ketika sampai di Mina

Doa ketika sampai di Muzdalifah

Doa masuk masjid Nabawi

Doa melontar Jamrah

Doa masuk Arafah

Doa masuk Masjidil Haram

Doa Thawaf

Doa Wukuf

Doa Sa'i

Doa menggunting rambut

Doa selesai ibdah haji dan umrah

Doa sewaktu di kendaraan

Doa ketika kendaraan mulai bergerak

Doa ketika sampai di tanah air

Doa keluar rumah

Wednesday, August 31, 2011

TAWAF...

 Ada beberapa hal yang patut kita pahami tentang 'TAWAF' dalam ibadah haji. Tawaf disini artinya adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dimana Ka'bah selalu berada di sebelah kiri, dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dengan Hajar Aswad.

Perlu diperhatikan bahwa semua orang yang masuk ke Masjidil Haram tidak harus melakukan tawaf, hanya saja apabila memungkinkan dapat melaksanakan tawaf sebagai pengganti dari sholat sunat Tahiyatul Masjid. Dan semua orang yang melakukan tawaf harus suci dari hadast besar dan hadast kecil. Jika ada jama'ah haji yang batal wudhunya di tengah-tengah tawafnya, maka dia wajib berwudhu kembali dan tidak perlu mengulangi tawaf yang sudah dilakukan, tetapi bisa melanjutkan sisa putaran tawafnya dari tempat dimana dia batal setelah dia berwudhu kembali.

Apabila datang waktu sholat wajib yang dilakukan berjamaah, maka bagi yang tawaf harus menghentikan tawafnya untuk mengikuti sholat jama'ah lebih dahulu dan putaran tawaf yang masih tersisa bisa diteruskan setelah selesai sholat.

Menghadap sepenuh badan ke Ka'bah ketika akan memulai tawaf tidak wajib, tetapi disunatkan apabila keadaan memungkinkan. Jika tidak memungkinkan cukup dengan memiringkan badan dan menghadapkan muka ke arah Ka'bah serta melambaikan tangan dan mengecupnya sambil mengucapkan: 'Bismillahi Wallahu Akbar..'

Yang dimaksud dengan sholat sunat tawaf adalah sholat sunat dua rakaat yang dilakukan setelah selesai tawaf. Sholat sunat tawaf dilakukan di belakang Maqam Ibrahim. Bila tidak mungkin, maka bisa dilakukan dimana saja asal masih dalam Masjidil Haram.

Perlu diingat disini bahwa tidak semua tawaf harus diikuti dengan sa'i seperti tawaf sunat. Adapun tawaf yang diikuti sa'i ada tiga macam, yaitu:
  • Tawaf ifadah (tawaf rukun haji) bagi haji tamattu' dan bagi haji ifrad/Qiran yang belum sa'i pada waktu tawaf qudum.
  • Tawaf qudum bagi haji ifrad dan qiran dan tidak perlu lagi sa'i pada waktu tawaf ifadah.
  • Tawaf umrah dimana setiap tawaf umrah selalu diikuti sa'i
Macam tawaf sendiri dibagi menjadi empat macam, yaitu:
  • Tawaf Qudum, tawaf yang dilakukan oleh orang yang baru tiba di Makkah sebagai penghormatan terhadap Ka'bah.
  • Tawaf Rukun (Ifadah dan Umrah), tawaf rukun haji yang dikenal juga dengan tawaf sadr (inti) atau tawaf ziarah. Hukum tawaf ini adalah sebagai salah satu rukun haji, jadi apabila tidak dikerjakan maka tidak sah ibadah hajinya. Tawaf ifadah ini dikerjakan setelah lewat tengah malam hari nahar (tanggal 10 Zulhijjah) sampai kapan saja, tetapi dianjurkan di hari-hari tasryiq atau masih dalam bulan Zulhijjah, bahkan tidak ada batas waktunya. Jika seseorang telah selesai semua amalan hajinya kecuali tawaf ifadah, maka orang tersebut dapat dikatakan baru tahallul awal, belum tahallul tsani, sehingga masih terkena larangan bersetubuh. Adapun tawaf umrah ialah tawaf yang dikerjakan setiap melakukan umrah wajib ataupun umrah sunat.
  • Tawaf Sunat, tawaf yang dilakukan setiap saat ketika berada di Ka'bah dan tidak diikuti dengan sa'i dan mengenakan pakaian biasa.
  • Tawaf Wada', yaitu tawaf pamitan yang dilakukan oleh setiap orang yang telah selesai melakukan ibadah haji/umrah dan akan meninggalkan kota Makkah. Adapun hukmnya adalah wajib bagi setiap orang yang akan meninggalkan kota Makkah, tetapi menurut pendapat Imam Malik hukumnya mustahab (dianjurkan). Disini, jamaah haji yang telah selesai melakukan tawaf wada' diperkenankan kembali ke pemondokan untuk sesuatu keperluan, seperti untuk mengambil barang atau membuang hajat, menunggu bis atau menghindari terik panas matahari.
Tawaf yang dilakukan jamaah haji yang sedang haid/nifasnya berhenti sementara lalu dia bersuci (mandi) adalah sah dan tidak dikenakan dam, sekalipun setelah mengerjakan amalan tersebut darah haid/nifasnya keluar lagi. Tetapi perlu diperhatikan disini bahwa wanita yang sedang haid/nifas tidak wajib melakukan tawaf wada', cukup berdo'a saja di depan pintu Masjidil Haram. Sedangkan untuk jamaah haji yang sedang sakit dan harus segera kembali ke tanah air maka tidak wajib melakukan tawaf wada' dan tidak dikenakan dam.

Inilah hal-hal yang perlu dipahami berkaitan dengan TAWAF, semoga bisa memberikan manfaat....


by: imma.w.a.
Design and Planning Laboratory
Sakura-ku, Saitama-shi
JAPAN

All about HAJJ....

Semua orang muslim pasti berkeinginan untuk berkunjung ke rumah Allah.... Banyak orang yang menyisihkan sedikit demi sedikit rezeki yang mereka dapatkan untuk bisa pergi kesana, niat mulia dan pengorbanan mereka patut dihargai. Karena ada banyak kondisi berbeda yang terjadi di dunia ini, sekelompok orang yang memiliki banyak harta, berkecukupan dalam segalanya tetapi hati mereka tertutup untuk menunaikan ibadah haji sebagai salah satu kewajiban mereka.

Mereka lebih asyik bergelimang dalam urusan dunia, terus mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, mengejar jabatan dan kesenangan semata.... Sungguh, orang-orang golongan ini patut untuk dikasihani hidupnya...

Ketika seorang manusia mempunyai niat berhaji, berkeinginan, dan berupaya mewujudkan niatnya itu, maka bersyukurlah... karena Allah SWT telah mengetuk pintu hati mereka. Ketika Allah SWT sudah tidak lagi perduli, tidak lagi mengetuk hati manusia ciptaan-Nya, sungguh suatu hal yang menyedihkan bagi sang makhluk itu. Mereka dibiarkan terlena dalam urusan dunia yang tak pernah ada habisnya hingga tiba-tiba nyawa lenyap dari badannya.... Sungguh suatu hal yang sangat menyedihkan....

Disini, saya ingin berbagi banyak hal berkenaan dengan semua hal terkait ibadah haji. Ada banyak hal dasar yang perlu benar-benar dipahami dalam ibadah haji yaitu:
  • Pengertian ibadah haji itu sendiri, yaitu: berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) untuk melakukan beberapa amalan antara lain: wukuf, tawaf, sa'i dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya.
  • Hukum ibadah haji adalah WAJIB bagi yang mampu dan cukup dilaksanakan sekali dalam seumur hidup.
  • Adapun ibadah haji itu sendiri terdiri dari 3 macam, yaitu:
  1. Haji Tamattu', yaitu melakukan umrah terlebih dahulu pada musim haji, kemudian melaksanakan ibadah haji. Bila menggunakan cara ini, maka yang bersangkutan diwajibkan membayar dam nusuk (berupa menyembelih seekor kambing, kalau tidak mampu berpuasa 10 hari yaitu 3 hari di Makkah sebelum wukuf di Arafah dan 7 hari di tanah air. APabila puasa 3 hari di Makkah tidak dapat dilaksanakan karena suatu hal maka harus diqadha sesampainya di kampung halaman dengan ketentuan puasa yang 3 hari dan 7 hari dipisahkan 4 hari.
  2. Haji Ifrad, yaitu melakukan haji saja. Bagi yang akan umrah wajib atau sunat maka setelah menyelesaikan hajinya, dapat melaksanakan umrah dengan Miqat dari Tan'im, Ji'ranah, Hudaibiyah atau daerah tanah halal lainnya. Cara ini tidak dikenakan dam.
  3. Haji Qiran, yaitu mengerjakan haji dan umrah dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus. Cara ini juga wajib membayar nusuk. Pelaksanaan dam sama dengan haji tamattu'.
  • Adapun SYARAT WAJIB HAJI ada 5, yaitu: Islam, Dewasa, Berakal sehat, Merdeka, dan Istita'ah (mampu). Yang dimaksud Istita'ah (mampu) disini adalah  sehat jasmani dan rohani, memiliki cukup biaya untuk dirinya dan untuk keluarga yang ditinggalkannya, dan situasi dan kondisi memungkinkan (*dalam hal ini aman bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkannya tidak terhalang/mendapat ijin untuk perjalanan haji-nya).
  • Apa sajakah rukun haji itu??... RUKUN HAJI itu ada 6, yaitu: Ihram (niat), Wukuf di Arafah, Tawaf ifadah, Sa'i, Bercukur, dan Tertib sesuai dengan tuntunan manasik haji. Apabila tidak melaksanakan salah satu rukun haji tersebut, maka hajinya tidak sah.
  • Adapun WAJIB HAJI itu ada 6, yaitu: Ihram haji dari miqat, Mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina, Melontar Jamrah, Menghindari perbuatan yang dilarang dalam keadaan berihram, dan Tawaf wada' bagi yang akan meninggalkan Makkah. Perlu diperhatikan disini bahwa apabila meninggalkan salah satu wajib haji, maka hajinya sah akan tetapi wajib membayar dam. Meninggalkan tawaf bagi jamaah haji yang uzur (sakit atau sedang haid) tidak dikenakan dam.
Nah sekarang, kita akan membahas tentang IHRAM dan MIQAT...
  • Ihram adalah niat masuk (mengerjakan) dalam ibadah haji dan umrah dengan menghindari hal-hal yang dilarang selama berihram.
  • Mengenai miqat, ada beberapa hal yaitu:
  1. Ada yang miqat ihramnya di Bir Ali (Dzulhulaifah)
  2. Ada yang diatas pesawat udara pada garis sejajar dengan Qarnul Manazil, atau
  3. Di Airport King Abdul Aziz Jeddah, atau juga
  4. Di Asrama Haji Embarkasi di tanah air
  • Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua helai kain yang tidak berjahit, satu helai dipakai sebagai sarung dan satu helai sebagai selendang (disandangkan di bahu). Sedangkan bagi wanita adalah pakaian biasa yang menutup seluruh badan tetapi harus terbuka bagian muka dan kedua telapak tangannya dari pergelangan sampai ujung jari. Pakaian ihram tersebut bagi laki-laki disunatkan berwarna putih.
  • Ada beberapa hal yang dilarang selama dalam keadaan ihram:
  1. Bagi pria, dilarang: memakai pakaian biasa, kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tulit, menutup kepala yang melekat seperti: topi atau peci dan sorban.
  2. Bagi wanita, dilarang: menutup kedua tangan dengan kaos tangan, menutup muka dengan cadar/masker.
  3. Sementara itu, larangan selama ihram bagi laki-laki dan wanita adalah: Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai dibadan sebelum niat haji; Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan; Memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh; Menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi; Bercumbu atau bersetubuh; Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.
  • Khusus untuk wanita yang sedang haid, boleh melakukan semua ibadah haji KECUALI sholat dan tawaf.
  • Jamaah haji yang sedang berihram boleh memakai jam tangan, cincin dan sabuk, karena peralatan tersebut tidak termasuk pakaian.
  • Jamaah haji boleh menggunakan pasta gigi, sabun mandi karena bertujuan untuk kebersihan gigi dan merawat kesehatan (*tidak untuk wangi-wangian)dan diperbolehkan membunuh nyamuk/lalat dan binatang lain yang menganggu.
Selanjutnya nanti kita bisa membahas soal TAWAF, WUKUF, TAHALLUL, DAM, dan lain-lainnya lebih detail, tetapi anda bisa juga mendownload ebook berkenaan dengan manasik haji disini: http://abangdani.wordpress.com/2010/10/20/download-e-book-bekal-ilmu-untuk-ibadah-haji-dan-umrah/ InsyaAllah isi ebook ini benar dan bagus untuk dipelajari sebagai bekal anda menunaikan ibadah haji, Aamiin....


by: imma.w.a.
Sakura-ku, Saitama-shi
JAPAN

Persiapan memunaikan ibadah haji...

  1. Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT. maupun kepada sesama manusia.
     
  2. Mempersiapkan mental utk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang memerlukan ketangguhan, keikhlasan dan ketawakkalan atau kepasrahan kepada Allah SWT.
     
  3. Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarga yang ditinggalkan.
     
  4. Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta kekayaan, seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.
     
  5. Melaksanakan janji yang pernah dinyatakan.
     
  6. Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga.
  7. Memohon do'a restu kepada kedua orang tua (jika masih hidup)
     
  8. Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, khususnya manasik haji.
     
  9. Menjaga kesehatan dan mempersiapkan obat-obatan pribadi selama dalam perjalanan haji.
     
  10. Mempersiapkan beberapa perlengkapan yang dianggap perlu, diantaranya :

    Perlengkapan Pria
a.
Baju sehari-hari secukupnya

b.
Kain Ihram 1 atau 2 stel

c.
Ikat pinggang

d.
Keperluan mandi

e.
Kain sarung, 2 buah


  1. Perlengkapan Wanita
a.
Mukena atas saja, minimal 2 buah

b.
Tunik putih atau rok putih utk ihram 2 buah

c.
Baju sehari-hari secukupnya

d.
Tudung atau Mukena pendek untuk sehari-hari 2 buah

e.
Kaos kaki sekitar 6 pasang


  1. Perlengkapan unruk Pria dan Wanita
a.
Mantel utk tidur (bagi yang tidak kuat AC)

b.
Selimut tipis

c.
sandal jepis 2 pasang

d.
Tudung atau Mukena pendek untuk sehari-hari 2 buah

e.
Kaos kaki sekitar 6 pasang

f.
Sepatu sandal atau sepatu tertutup yang tdk mudah lepas

Tips menunaikan ibadah haji...

Tips Bugar Saat Ibadah
·         Latihan jalan sebelum berangkat (jika mampu minimal 7 km, seminggu satu kali)
·         Kurangi kegiatan yang tak perlu
·         Istirahat dan tidur cukup
·         Makan bergizi dan teratur
·         Membawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air

Tips hindari sakit Batuk
·         Bawa pakaian hangat
·         Gunakan penghangat leher
·         Bawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air
·         Jangan minum dingin

Tips hindari Influenza
·         Imunisasi
·         Jaga kebersihan
·         Istirahat cukup
·         Makan buah dan sayur
·         Pakai masker 

Tip menahan dingin
·         Siapkan pakaian hangat di tas tentengan
·         Pakai baju hanoman
·         Pakai krim pelembab
·         Sering minum
·         Banyak makan buah

Tips barang bawaan 
·         Alas kaki
·         Kantung kain untuk menyimpan alas kali, payung, dsb
·         Kantung kain untuk membawa batu kerikil saat lempar jumrah
·         Semprotan air
·         Kaca mata hitam pakai tali pengikat di leher
·         Masker
·         Handuk kecil
·         "Topi Joshua"
·         Tas ransel
·         Peniti
·         Alat tulis
·         Buku
·         Tustel
·         Krim pelembab

Tips Membawa Barang
·         Barang bawaan maksimal 35 kg
·         Barang yang dipakai di perjalanan masukkan ke tas tentengan
·         Jangan membawa barang-barang yang terlarang
·         Ikat koper dengan rapi
·         Tandai koper dengan tanda tertentu

Awas copet
Kawasan sekitar Masjidil Haram, ada tiga titik rawan yang harus diwaspadai para jamaah karena rawan kecopetan:
·         Daerah sekitar pelataran masjid
·         Seputaran Ka'bah dan
·         Tempat Tahalul (Marwah).

Tips Saat Tawaf Qudum
Saat Tawaf qudum (selamat datang) dilakukan tak lama setelah jamaah tiba di Makkah. Karena masih lelah setelah perjalanan, dan banyak jamaah yang belum mengenali lokasi akibatnya banyak yang tersesat, maka usahakan membuat kelompok kecil dan jangan sampai terpisah.

Tips Agar tak Tersesat
·         Hafalkan lokasi pondokan
·         Catat nomor telepon dan atau alamat pondokan dan dibawa saat meninggalkan pondokan
·         Berangkat dengan rombongan
·         Bila terpisah dari rombongan, ikut rombongan jamaah RI lainnya
·         Cari petugas haji
·         Bawa tanda pengenal
·         Jamaah yang yang berusia lanjut (lansia) lebih baik didampingi oleh yang lebih muda. 

Tips masuk masjid agar tak tersesat
·         Datang ke masjid minimal setengah jam sebelum waktu shalat
·         Ingat nomor atau nama pintu masuk, kenali seperlunya
·         Bawa kantong kain untuk menyimpan alas kaki, payung dan sebagainya, dan bisa dibawa saat sholat.
·         Sebelum masuk masjid buat janji di mana akan bertemu jika ingin pulang bersama.
·         Jangan lupa juga janji pukul berapa bertemu. 
·         Tempat berkumpul bisa dipasangi bendera rombongan tinggi-tinggi agar mudah dilihat dari kejauhan.
·         Membuat identitas unik rombongan, bisa dengan selempang, slayer, atau pita di jilbab.

Tips Mencium Hajar Aswad
·         Ambil waktu yang kondisi sekitar ka'bah tidak terlalu padat
·         Pastikan fisik kuat
·         Jangan bawa barang berharga
·         Pastikan cara berpakaian ihram benar dan kuat
·         Jangan gunakan joki
·         Tidak lama-lama
·         Hindari menyakiti sesama jamaah

Tips Tawaf dan Sai`
·         Hafalkan do'a-do'a singkat, jangan disibukkan dengan catatan
·         Berangkat dalam rombongan
·         Makan sebelum berangkat
·         Buat kelompok kecil
·         Sepakati lokasi pertemuan
·         Hindari waktu padat
·         Pindah ke lantai dua dan tiga jika padat

Tips Menyimpan Uang
·         Tukarkan dengan uang pecahan
·         Jangan letakkan uang di satu tempat
·         Jangan buka dompet di tempat umum
·         Titipkan di safety box jika banyak
·         Ke masjid bawa uang secukupnya

Tips di Pondokan
·         Mandi 2-3 jam sebelum waktu shalat
·         Jangan naik lift sendiri
·         Simpan barang di tempat aman
·         Matikan peralatan listrik jika pergi
·         Matikan peralatan masak jika pergi
·         Kenali lokasi pondokan dari jarak jauh maupun dekat
·         Buat denah pondokan

Kebugaran saat ibadah haji
·         Makan makanan yang mengandung gizi seimbang, banyak serat dan tak banyak mengandung lemak.
·         Istirahat yang cukup. Para calon haji, kalau sudah berada di Masjidil Haram, inginnya terus-menerus melakukan ibadah tanpa memikirkan istirahat. Hal ini bisa menyebabkan jamaah haji jatuh sakit.
·         Olahraga ringan setiap pagi

Tip Shalat di Masjid Nabawi
·         Gunakan pakaian hangat ketika berangkat
·         Datang setelah pukul 03.00 (pk 03.00 masjid baru dibuka)
·         Hindari shalat di pelataran masjid
·         Ingat nomor rak sandal

Tips nyaman beribadah
·         Jangan tergantung pembimbing
·         Mantapkan tata cara berhaji
·         Hafalkan doa-doa
·         Buat kelompok kecil